Kamar ini terlalu berantakan. Waktunya kita membereskan semua yang berjatuhan di lantai. Harapan, cita-cita, rasa takut, kenangan manis, rasa pahit dan sakit hati. Kamu bilang, bulan November kamar ini perlu diperbaharui. Pilihannya adalah, tetap menjadi milik kita, atau dijual saja.
Saya melihat kamar ini dengan pandangan nanar. Pada awalnya ada perasaan yang campur aduk yang membuat saya berpikir, kamar ini terlalu sayang untuk dijual. Catnya yang mengelupas menunjukkan umurnya yang tidak muda, jam terbangnya menunjukkan sebuah bentuk perjuangan. Lantas, saya mengusap temboknya. Rasa sentimentil dan rasa sayang sudah terlanjur bercampur dengan bercak noda-noda dan debu yang menempel. Paku-paku yang berisikan menjadi penyangga kalender momen sudah berkarat, dan dindingnya yang sudah retak menunjukan kegigihannya untuk menjadi saksi sepak terjang kehidupan yang berlangsung di kamar ini.
Kamar ini adalah sebuah hubungan. Antara kamu. Dan saya. Bulan November adalah sebuah titik balik yang menjadi sebuah jawaban atas rasa penasaran kita.
Yuk. Let's get together forever in 11.11.11, you offered me.
Diatas sebuah tangis yang menyela di sebuah perjalanan, jawaban atas tawaran itu akhirnya muncul ke permukaan: sayang, saya tidak bisa. Presentase jawaban ya itu berakhir di angka nol. 0% yes. It's a no.
From 40%. 20%. 65%. 29%. 35%. 10%. 9%.
End up with:
Stat. N. 0% yes
Status. for November. 0% yes means no.
Dan tangis ini kembali menyela sesekali, mengingat hal-hal yang berceceran di ruangan ini adalah sesuatu yang menyenangkan, tapi maaf, I don't belong to this place. Someone else does. Kamar ini tidak perlu dijual, saya pikir kamu sudah cukup dewasa untuk memperbaharui, bahkan seisi rumahnya pun kamu mampu. Kamu mampu. Semua orang setuju, dan pendapat saya cuma satu, butuh partner yang lebih pas untuk kamu ajak bersama-sama tinggal di dalamnya.
I loved you. A past sentence.
Mari bereskan untuk yang terakhir kali.
if everything has been written down, so why worry?
we said it's you and I with a little left of sanity
if life is ever changing so why worry
still you and i with silly smile and wave goodbye?
------ Grow A Day Older, Dewi Lestari
3 comments:
nggak benar-benar ngerti ini tentang apa, hanya menebak saja, tapi saya suka sekali bacanya, plus, grow a day older adalah bagian paling menarik juga buat saya di rectoversonya dee...salam kenal :)
Sedih gini, Dil ...
bakar aja kamarnya, ato diperbaharui untuk dijual lumayan lho di kondisi ekonomi negara kita yang sedang mengalami depresi.
Post a Comment