"why do you keep always write about surreal things, honey?"
satu pertanyaan yang membuat saya marah. membuat saya mengernyit namun ingin sekali melawan dengan sengit. bagaimana bisa ia mempertanyakan hal itu, sementara yang ditawarkan oleh negeri ini justru serentetan aksi surealis tiada henti? Jangan pernah bertanya mengapa kita tetap ingin mencintai negara yang terjebak dalam dunia fantasi ini.
setiap orang memiliki cara masing-masing untuk menangisi negeri kita ini. ada seorang sutradara yang terus mencaci dan memaki DIA (you know what i mean), dan mungkin, aksinya menelanjangi diri di suatu supermarket hanyalah secuil dari suatu implementasi komedi yang ditawarkan oleh negeri ini.
lalu saya menoleh kepada dia, seseorang yang selalu menemani saya. surely he's a comedian.
i wanna get out of this, dear.
no, not now, maradilla. please, keep insane.
are you insane??
no, being insane will keep you sane. look, wait, there's a future.
not with you, please?
uh huh. with me. with this country. stuck in your comedy-fantasy.
I guess this time, it’s him again who, in his spontaneously timely manner, manages to remind me of what I still have and that my whole life remains right in front of me. Waiting to happen
i need more than just fiction