Thursday, December 17, 2009

stranger and serendipity

Dear serendipity, you know i do believe in you.


suatu ketika saya mempertanyakan keberadaan diri dia (serendipity-red) yang memang terlalu misterius untuk dipertanyakan dan terlalu magis untuk dibayangkan. tetapi terkadang, we don't need any efforts. we don't need anything to prove that it was exist. yeah you serendipity.

saya mendengar cerita ada seorang makhluk yang mengalami serendipity. makhluk itu mendatangi saya dan berkeluh kesah, serendipity telah membuatnya jatuh cinta terhadap seseorang yang tidak ia kenal, bahkan mungkin tidak nyata wujudnya. ia mencintai seseorang dengan segaris jembatan: mata yang telah menuntunnya ketika ia menjelajahi dunia maya.
saya merinding setelah mendengar ceritanya panjang lebar. sweet chocolates, nerdy words, delicate space, lead him to a way of true love. Show me! saya paksa dia. Dengan semangat ia memperkenalkannya kepada saya: ini lho, sosok yang saya maksud.
saya terbelalak melihat layar itu: dude, that was me! my alter ego!

tentu saja cerita diatas adalah fiktif. namun saya ingin membayangkan, bagaimana jika hal itu benar-benar terjadi?
i imagine myself falling in love with stranger. having some kinda absurd chemistry with someone who doesn't even exist in our life.

trying to find any reason to prove when we have no point to prove about (quoting from him)

i imagine, we kissed.


(pic taken from metro.co.uk)

Tuesday, December 8, 2009

can you see the roots?

Ada satu ingatan yang terus menempel di otak saya, ketika saya masih kanak-kanak, dimana kami sekeluarga seringkali pulang tengah malam hanya karena karaoke atau menonton ibu saya menyanyi. It was fun.

So yes, admit it. You taught me. I'm gonna late coming home tonight, as long as I'm okay, don't be mad :)