Tuesday, October 7, 2008

let.......go

jika saja mendefinisikan sebuah hubungan semudah membalikkan telapak tangan.
jika saja membuatmu mengerti semudah kamu membuat saya mengerti bahwa sebuah hubungan memang sulit dimengerti.

saya banyak memperhatikan pembicaraan orang ketika hubungan mereka sudah berakhir namun mereka masih ingin memperbaikinya. the hardest part of letting go. breathing deeply.... let it all out. put all the "bad" out in the air without a care. hate. dissapoinment. anger. pick your poison. gravitas dan kapasitasnya terlalu berat untuk membuat kamu bergerak atau bahkan membuat kamu berubah. hingga kita sampailah pada satu titik dimana emosi-emosi itu mengkonsumsi kita, bahkan menjadi tolak ukur pemerintahan perspektif kita.

sebenarnya, yang menjadi lebih sulit adalah ketika kita harus memilih untuk mengambil tahap let go itu tadi. mengambil kutipan dari Neil Geilman, it takes hostages. well, well.

ada satu pemikiran yang terus menerus berkecamuk dalam kepala ini hingga saya memilih keputusan yang diambil orang-orang lainnya bahwa keputusan untuk mencoba menyudahi hubungan yang memang sudah disudahi:
time? effort? someone else? no.
take the riskier chance? hmm.
maybe the thing is...you were never really appreciating it until now.
until i decide........better for us never.

3 comments:

Bambang Saswanda Harahap said...

buku yang menarik
"ketika daun bercerita"
aku dapatin tadipagi dari salah satu pers kampus..
salam kenal
satu tahapan yang mungkin coba aku gapai... secangkir coklat di taman belakang...

bamboo flute said...

"ketika daun bercerita"
baru tandas gw baca pagi inih,,
buku yang bagus,sayangnya tanpa unsur komedi secuilpun,,
Urutan waktu yang tak beraturan dari bab satu ke bab selanjutnya ga tampak sampai buku ini dihisab habis isinya,,
nice book...

Anonymous said...

better for us never?
i like that!
genius!

boleh aku kutip kata2 itu di site aku?
nanti aku link-an ke postingan ini
boleh yaaaa... :)