kita berlari, mengejar, berpindah, bergerak dalam gerakan yang konstan. kemudian kita menyadari bahwa kita kembali lagi. saya bersikukuh bahwa saya sudah berhasil melampaui batas lingkaran setan yang terus-menerus saya lalui. hahahahha. ternyata lintasan itu memang lingkaran setan. lingkaran yang berbentuk lingkaran namun tidak memiliki jarak. sudah dapat disimpulkan, kita tidak dapat bergeming. letih berlari, tapi terus berharap. we become paranoid. worrisome. but why we pursue when we know we'll eventually have it?
I know, being still is foreign to us.
saya mulai gila.
sebuah lingkaran tidak berjarak mulai membuat saya bahagia, because life happen in this stillness, in this circle. the moment of being still. momen-momen itu ikut berlari bersama saya, seperti ingin menempel pada punggung saya. awalnya berat, namun lama kelamaan saya mulai terbiasa. in this circle, in this stillness, we find what we looking for. we have to admit deep inside all we want is for everything to be still once that moment arrives. jadi mengapa harus terus berlari?
baiklah, saya akan berhenti berlari dalam lingkaran ini...........
baiklah.
hey, please. stop. bisakah ikut berhenti? jangan lari lagi, karena jika lari akan ada permusuhan, dan dalam permusuhan itulah ada jarak tak berjarak.
Saturday, January 24, 2009
Thursday, January 15, 2009
The World of Lies.
rliving in a world of lies, suddenly i see the truth over there, hidden amongs things in life, when people said that for every good reason there is to lie, there is better reason to tell the truth.
saya mulai berpikir mungkin pada akhirnya orang-orang sudah tidak dapat membedakan lagi antara kejujuran dan kebohongan ketika mereka mulai berbohong pada dirinya sendiri dan mulai "terkesan" jujur pada orang lain, kenyataannya mereka sendiri enggan untuk memilah-milih, apakah jujur atau tidak. belakangan ini topik ini selalu mengganggu pikiran saya, karena adanya perasaan kecewa, bahwa saya tahu ada orang-orang yang memutuskan untuk berbohong tidak pada tempatnya. saya pikir memang segala sesuatu ada tempatnya, even for lies and truths.oh, tidak. saya mulai muak namun hati saya berkelit bahwa ada beberapa jenis orang yang lebih baik ketika ia berbohong dan sangat terlihat buruk ketika ia jujur.
pada akhirnya saya menyatakan bahwa jika tidak dapat menempatkan kebohongan dan kejujuran sesuai dengan kapasitasnya, lebih baik menyingkir dari hadapan saya.
saya mulai berpikir mungkin pada akhirnya orang-orang sudah tidak dapat membedakan lagi antara kejujuran dan kebohongan ketika mereka mulai berbohong pada dirinya sendiri dan mulai "terkesan" jujur pada orang lain, kenyataannya mereka sendiri enggan untuk memilah-milih, apakah jujur atau tidak. belakangan ini topik ini selalu mengganggu pikiran saya, karena adanya perasaan kecewa, bahwa saya tahu ada orang-orang yang memutuskan untuk berbohong tidak pada tempatnya. saya pikir memang segala sesuatu ada tempatnya, even for lies and truths.oh, tidak. saya mulai muak namun hati saya berkelit bahwa ada beberapa jenis orang yang lebih baik ketika ia berbohong dan sangat terlihat buruk ketika ia jujur.
pada akhirnya saya menyatakan bahwa jika tidak dapat menempatkan kebohongan dan kejujuran sesuai dengan kapasitasnya, lebih baik menyingkir dari hadapan saya.
Subscribe to:
Posts (Atom)