Tuesday, August 31, 2010

A Letter To Snob

Dear snob,
saya datang sebagai pembawa pesan dari seorang wanita.
Wanita itu tidak peduli jika kamu adalah penggemar jokes Sarah Silverman. Ia ingin meminta maaf (walaupun terpaksa dengan cara yang angkuh) jika ia sering menutup telinga ketika kamu menjejalinya dengan pengetahuan film-film bergenre noir dan french new wave. Dapatkah kamu melihat wanita itu meringis dengan terpaksa ketika kamu menunjukkan koleksi piringan hitam atau komik-komikmu yang rare? Wanita itu juga bertanya padaku, perlukah kamu mengumbar pemikiran pintarmu yang terlalu radikal?



Saya datang sebagai pembawa pesan.
Karena saat ini, wanita itu sedang enggan bertemu denganmu. Aku bertanya, kenapa harus enggan? Dia mengaku, dia sedang mengira-ngira, apa maksudmu? Apakah ingin menjadi guru pergerakan cutting edge? Ataukah ada maksud lain di balik itu? Karena jujur, ia tidak pernah silau dengan wawasanmu. Dia telah mencintai pria lain. Sekaligus mengagumi (Ya, mencintai dan mengagumi itu berbeda) pria tersebut.
Seseorang yang bersahaja, yang tidak pernah menjual isi otaknya, walaupun jika ditimbang, beratnya tidak kalah dengan otak kepunyaanmu.

3 comments:

senny said...

kadang orang tuh suka nggak bisa bedain antara self branding sama self bragging dan orang yang kayak begini ini nih yang perlu dimusnahkan di muka bumi *berlebihan

brainmelosa said...

setujuuuuuuuu

Anonymous said...

see, kayanya emang cowo kaya gitu ga banget!