Friday, July 23, 2010

day #9 Deadline.




Adalah "Tanah Tabu" yang sekedar lewat dan sekedar menjatuhkan bom waktu dan kembali mengagetkan saya yang menjadi latah untuk mengikuti jejak kesuksesan seorang Anindita S.Thayf yang memenangkan kompetisi novel Dewan Kesenian Jakarta. Adalah sebuah pukulan bagi saya mengingat hanya dia satu-satunya orang yang memenangkan kompetisi yang diadakan dua tahun lalu itu, karena topik-topik peserta yang kelewat basi dan terlalu monokrom. Isu keagamaan, melodramatik, dan epigon klise. Mungkin ada rasa malu dan takut ketika saya ingin menyodorkan naskah setengah jadi ini dan menyelesaikan hanya dalam kurun waktu satu bulan (yang menurut saya terlalu singkat) namun keinginan ini terlalu menggebu-gebu. Setidaknya sekali dalam seumur hidup, saya harus memenangkan kompetisi ini. Setidaknya sekali.

September, novel setengah jadi yang belum memiliki judul ini mau tidak mau harus siap. "Absurd Paradiso" (novel kedua saya) juga harus sudah memulai tahap finishing,dengan dibantu oleh teman-teman dari Elsepress (atau Scandal Studio) yang kali ini menawarkan sesuatu yang beda, penerbit mandiri yang siap bertempur dengan keidealismean mereka dalam mewujudkan mimpi-mimpi orang-orang yang ingin berkarya dengan cara yang berbeda.

Deadline.

Mungkin dibalik kepelikannya, ada sesuatu, sesuatu yang terang, menunggu di tahun 2011. Atau bahkan sudah dimulai di penghujung tahun ini.

No comments: